Kelompok 5
Psikologi sekolah merupakan suatu cabang ilmu dari psikologi pendidikan.
2. Perbedaan Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah
Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana proses belajar mengajar dalam lingkup pendidikan. Sedangkan psikologi sekolah yang merupakan cabang dari psikologi pendidikan mempelajari bagaimana menciptakan keefektifan dalam proses belajar mengajar di sekolah, baik dari sisi pendidik dan anak didik.
3. Fungsi Sekolah Sebagai Agen Perubahan
Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk melakukan proses belajar, baik dari segi perkembangan kognitif, perkembangan sosioemosional, dan perkembangan fisik. Anak yang sebelumnya berperan sebagai seorang anak di dalam keluarga, kini berperan sebagai agen sosial yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya melalui proses belajar.
4. Metode dalam Sistem Pengajaran Sekolah
Metode dalam sistem pengajaran terkini ada dua jenis dan disesuaikan dengan usia belajar anak. Misalnya, anak TK, SD, dan SMP akan lebih dianjurkan untuk menggunakan metodeteacher-centered dimana pendidik lebih aktif dalam kegiatan belajar-mengajar. Sementara untuk anak SMA dan mahasiswa akan sangat dianjurkan untuk menggunakan metode learner-centereddimana anak didik lebih aktif dan reflektif untuk melakukan kegiatan belajar.
5. Permasalahan di Sekolah dan Solusi
Sejak lama, disiplin murid merupakan masalah besar bagi guru. Kebanyakan guru mengatasinya dengan metode represif yang digunakan untuk menegakkan hukum, seperti menyindir, mengubah tempat duduk, memberi nilai jelek, bahkan mengusir. Tentu saja hal ini salah karena pendidik bukanlah polisi.
Menurut Kooi dan Schutx (1975), hal yang dianggap sebagai pelanggaran disiplin dikategorikan ke dalam lima kategori, yaitu :
· Agresi fisik ; pemukulan, perkelahian, perusakan, dsb
· Kesibukan berteman ; berbincang, berkunjung ke bangku teman lain tanpa izin, dsb
· Mencari perhatian ; mengedarkan tulisan atau gambar untuk mengalihkan perhatian dari pelajaran
· Menantang wibawa guru ; memberontak, tidak mau menurut, memrotes kasar, dsb
· Merokok di sekolah, datang terlambat, membolos, cabut, mencuri, tidak berpakaian sesuai aturan, mem-bully, dsb
Solusi yang ditawarkan berupa pendekatan terhadap anak didik, seperti pendidik perlu mengevaluasi sebab anak didik melakukan pelanggaran tersebut. Bossone (1979) menyatakan bahwa pelanggaran disiplin banyak tergantung pada keberhasilan guru mengelola kelas agar suasana kelas menyenangkan dan efektif sebagai sarana belajar.
Beberapa saran bagi pendidik adalah mengenali anak didiknya ; melibatkan siswa dalam membuat aturan bagi kelas ; pelaksanaan kegiatan dan aturan bersifat efisien dan konsisten, dan bertindak arif.
6. Fungsi dan Peran Psikolog Sekolah
Fungsi dan peran psikolog sekolah dibagi ke dalam lima tugas pokok, yaitu :
· Diagnosis
· Intervensi langsung
· Konsultasi pendidikan
· Evaluasi
· Pelacakan kembali
7. Layanan yang Diberikan Oleh Psikolog Sekolah
Menurut Jack I. Bardon (1982), ada empat tingkat pelayanan atau fungsi psikologi yang dapat dilacak berdasarkan sejarah perkembangannya.
Tingkat I semakin berkembang. Yang tadinya berfungsi hanya sebagai tes kecerdasan, yang kemudian bertambah dengan pemberian laporan tertulis yang berisi gambaran kelemahan dan kekuatan yang terungkap dalam tes.
Tingkat II dipengaruhi oleh perkembangan psikologi klinis, yaitu perubahan dari menyajikan laporan dan interpretasi hasil tes menjadi melaksanakan praktek klinis psikoedukasi. Praktek klinis tersebut dapat berupa menerima referal langsung dari guru, orang tua, staff/tata usaha, dan lembaga masyarakat di sekitarnya, melakukan tes lengkap, mengungkap informasi pengaruh kehidupan keluarga dan sekolah yang erat kaitannya dengan masalah yang dihadapi anak didik, dan mengkonsultasikan hasil tes anak didik kepada guru dan orang tua untuk mengevaluasi anak.
Pada tingkat III, layanan yang diberikan oleh psikolog sekolah semakin erat dengan masalah kelompok dalam kelas dan pendekatan intervensinya semakin berorientasi dengan pendidikan, tercakup dalam pendekatan intervensi yaitu pendidikan afektif dalam kelas, penataran staff, dan pendidikan orang tua siswa.
Pada tingkat IV, psikolog sekolah tidak hanya melakukan intervensi langsung kepada siswa, guru, dan orang tua, namun juga terlibat dalam tindakan yang menyangkut kebijakan dan prosedur sekolah dalam pengembangan dan evaluasi program dan pelayanan sekolah.
8. Perbedaan Psikolog Pendidikan, Psikolog Sekolah, dan Guru BK
Psikolog pendidikan adalah ahli psikologi yang menerapkan profesi psikologi di lingkungan pendidikan terkait dengan psikologi belajar atau pengembangan tes prestasi ataupun segala kegiatan yang terkait dengan proses belajar mengajar secara luas.
Psikolog sekolah adalah ahli psikologi yang menerapkan profesi psikologi di sekolah terkait dengan evaluasi anak didik, intervensi dengan anak didik, pendidik, dan orang tua dalam rangka menciptakan keefektifan belajar anak didik di sekolah, bahkan terlibat dalam tindakan yang menyangkut kebijakan dan prosedur sekolah dalam pengembangan dan evaluasi program dan pelayanan sekolah.
Bimbingan dan Konseling di sekolah diartikan sebagai pelayanan khusus yang terorganisasi sebagai bagian integral dari lingkungan sekolah, yang tugasnya meningkatkan perkembangan siswa dan membantu siswa ke arah penyesuaian yang lebih tepat, serta pencapaian prestasi belajar yang maksimal sesuai dengan potensi mereka masing-masing. Jadi, tugas guru BK lebih kepada membantu anak didik untuk memecahkan permasalahan pribadinya yang kemungkinan mengganggu proses dirinya di sekolah.