Kamis, 08 Maret 2012

Psikologi Pendidikan? Apakah Itu?

Psikologi itu adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Lalu mengapa ada Psikologi Pendidikan? Apa pula kah itu? Nah, karena belajar merupakan sebuah perilaku dan proses mental yang akan kita lalui dalam hidup kita, maka dibuatlah pembelajaran mengenai bagaimana proses pembelajaran ini berlangsung, serta apa-apa saja yang dapat menghambat atau menunjang proses dalam pembelajaran ini, seperti misalnya bagaimana ciri-ciri guru yang efektif, dll. Maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa Psikologi Pendidikan adalah cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan.
Terus siapa pula yang mempunyai ide brilian untuk menciptakan psikologi pendidikan ini? Eits, tunggu dulu, ternyata para perintis psikologi pendidikan ini bukan sembarang perintis loh, mereka adalah perintis bidang psikologi yang sudah terkenal akan teori-teori mereka dan kehebatannya sudah mendunia loh teman-teman. Adapun para perintis psikologi pendidikan ini adalah:
1. William James. Beliau ini mengeluarkan sebuah buku ajar psikologinya yang pertama, yaitu Principles of Psychology (1890). Nah menurut James ini, para guru harus mulai mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
2. John Dewey. Nah ada 3 ide penting yang kita dapatkan dari Dewey ini. Pertama, anak itu adalah seorang pembelajar yang aktif (active learner). Jadi anak tidak bisa hanya disuruh diam di tempat duduknya, dia akan lebih mengerti apabila belajar dengan aktif. Kedua, pendidikan itu seharusnya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Jadi anak tidak hanya melulu belajar akademik saja, karena pembelajaran dari lingkungannya juga berpengaruh terhadap si anak. Dan ketiga, semua anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
3. E. L. Thorndike. Thorndike ini berpendapat bahwa salah satu tugas para pendidik yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak.

Lalu, pertanyaan selanjutnya, bagaimanakah ciri-ciri guru yang efektif dalam mengajar? Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan murid-murid pun bervariasi, sehingga tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif bagi semua hal (Diaz, 1997). Guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi, dan harus bisa mengaplikasikannya dengan fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal utama, yaitu: 1. Pengetahuan dan keahlian profesional, dan 2. Komitmen dan motivasi


1. Pengetahuan dan keahlian profesional
Guru yang efektif itu menguasai materi pelajaran dan mempunyai keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif juga memiliki strategi pengajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam latar belakang yang berbeda. Mereka juga memahami cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas.
2. Komitmen dan motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Hal ini mencakup sikap yang baik dan perhatian terhadap murid. Komitmen dan motivasi ini juga dapat membantu guru yang efektif untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Guru yang efektif juga punya kepercayaan diri terhadap kemampuan dirinya dan tidak akan membiarkan emosi negatif melunturkan motivasi mereka.

Jadi, bagaimana? Sudahkah anda menjadi guru yang efektif? Karena semakin baik anda menjadi guru, maka semakin berharga pula pekerjaan anda. Dan jika anda semakin dihormati dan sukses di mata murid, maka anda akan merasa semakin bertambah pula komitmen anda.

Ayo semangat meningkatkan diri kita ke arah yang lebih baik lagi. SEMANGAAAT! \(^o^)/




Masih belum semangat? Lihat juga semangat yang satu ini...




DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John.W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Kencana Prenada Media Group : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar