JUDUL : Pendidikan Anak Prasekolah di TK Bina Kusuma
BAB 1 : PERENCANAAN
1.1 PENDAHULUAN
Pendidikan
prasekolah adalah hal yang menarik perhatian orang tua, masyarakat, dan
pemerintah sebagai pengambil keputusan. Seiring berkembangnya zaman, orang tua
menyadari bahwa kualitas pada masa anak-anak (early childhood), termasuk
masa prasekolah, merupakan cermin kualitas bangsa di masa depan.
Pada masa
kini, kebanyakan orang tua berlomba-lomba memasukkan anaknya ke sekolah secepat
mungkin dengan alasan agar anak pintar lebih cepat dari anak-anak lainnya. Yang
menjadi fokus penelitian ini adalah apakah kegiatan atau pendidikan yang
diberikan lembaga pendidikan prasekolah masa kini sudah sesuai dengan tahapan
perkembangan atau kurikulum yang semestinya?
1.2 LANDASAN TEORI
1.2.1
Sejarah dan Tokoh
Sebagai ayah
pendidikan anak usia bayi, Frederich Wilhelm Froebel, sangat mempengaruhi
rancangan model sekolah prasekolah di seluruh dunia masa kini. Ia menciptakan garden of children atau kindergarten (Taman Kanak-Kanak) dimana pendidikan di
dalamnya perlu mengikuti sifat anak pada masa itu, yaitu bermain. Hal penting
lainnya adalah dasar bagi kurikulum yang dirancang Froebel, yaitu gift (objek yang dapat dipegang dan
digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang
bentuk, ukuran, warna, dan menghitung), occupation(materi
untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti menjahit sesuai pola,
membuat bentuk mengikuti pola, menggunting, menggambar, menempel dan melipat
kertas, dll), nyanyian, dan permainan yang mendidik.
1.2.2 Anak
Prasekolah
Menurut
Biechler dan Snowman (1993), anak prasekolah adalah anak usia 3-6 tahun.
Snowman (1993) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah yang biasanya ada di TK.
Ciri-ciri yang dikemukakan meliputi :
Ciri Fisik :
· Sangat aktif, menyukai kegiatan yang dilakukan
sendiri
· Kemampuan motorik kasar lebih berkembang
daripada kemampuan motorik halus
·
Memiliki
kesulitan dalam memfokuskan pandangan pada objek kecil yang menyebabkan
koordinasi tangan dan mata belum sempurna
·
Anak laki-laki lebih terampil
melakukan kegiatan motorik kasar, sedangkan anak perempuan lebih terampil
melakukan kegiatan motorik halus
Ciri Sosial :
·
Umumnya memiliki satu atau dua sahabat berjenis
kelamin sama, namun cepat berganti karena anak sangat mudah menyesuaikan diri
· Kelompok bermain kecil dan tidak terstruktur
· Perselisihan
sering terjadi namun tidak akan berlangsung lama, biasanya karena perebutan
mainan
· Memiliki kesadaran akan gender dan sex typing
Ciri Emosional :
· Cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas
dan terbuka dan lebih sering berperilaku tempertantrum
Ciri Kognitif :
· Sudah terampil berbahasa dan sangat senang berbicara
· Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi sesuai dengan minat
1.2.3 Pendidikan Prasekolah
Menurut The
National Association for The Education of Young Children (NAEYC), pendidikan
prasekolah (early childhood education) adalah pelayanan yang diberikan
dalam tatanan masa kanak awal. Fungsi pendidikan prasekolah sendiri merupakan
sebagai persiapan anak untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih matang.
Menurut UU
RI No.2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12 (2), pendidikan
prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi,
pengetahuan, dan keterampilan yang melandasai pendidikan dasar serta
mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan
seumur hidup.
1.2.4 Bermain
Menurut
Bergen (1988), bermain dalam tatanan pendidikan prasekolah dapat digambarkan
sebagai berikut :
· Bermain
bebas ; kegiatan
bermain dimana anak berkesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan memilih
bagaimana menggunakan alat tsb
· Bermain
dengan bimbingan ; kegiatan
bermain dimana guru memilih alat dan anak dapat memilih untuk menggunakannya
dengan konsep tertentu
· Bermain
dengan diarahkan ; kegiatan
bermain dimana guru mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas khusus
Melalui
kegiatan bermain, guru mendapat gambaran tentang tahap perkembangan dan
kemampuan umum anak. Bentuk bermain tersebut :
Bermain Sosial
Dengan
bentuk seperti ini, guru dapat melihat partisipasi anak dalam suatu kegiatan
bermain dan akan menunjukkan derajat partisipasi berbeda. Parten (1932) dan
Brewer (1992) menjelaskan berbagai derajat partisipasi anak :
· Solitary Play ; anak bermain sendiri tanpa
menghiraukan anak lainnya
· Onlooker
Play ; anak hanya
sebagai penonton dalam permainan tersebut
·
Parallel
Play ; anak
menggunakan mainan yang sama atau meniru cara anak lain bermain, namun tetap
bermain sendiri
· Associative
Play ; anak
bermain bersama namun permainan tidak terstruktur
· Cooperative
Play ; anak
bermain bersama dengan aturan-aturan tertentu
1.2.5 Praktik Pendidikan Anak Prasekolah
Pada tahun
1986, NAEYC meneliti isu praktik yang cocok dikembangkan pada program masa awal
anak-anak. Dalam suatu studi, anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah
dengan praktik yang cocok menurut dokumen yang diterbitkan NAEYC memperlihatkan
perilaku kelas yang lebih cocok dan kebiasaan belajar yang lebih baik (Hart
& others, 1993).
KOMPONEN
|
PRAKTIK YANG COCOK
|
PRAKTIK YANG
TIDAK COCOK
|
Perkembangan bahasa, melek
huruf, dan
perkembangan kognitif
|
Mendengar dan membaca cerita, bermain drama, mengikuti kunjungan
lapangan, berbicara secara informal dengan anak-anak dan orang dewasa lain
|
Mengenal huruf tunggal, membaca alphabet, menyanyikan nyanyian alphabet,
mewarnai sesuai pola, menulis huruf di atas pola yang sudah tercetak
|
Mengembangkan pemahaman konsep diri dengan berinteraksi dengan
lingkungan, mencari solusi atas masalah konkret, mempelajari matematika,
sains, ilmu sosial, kesehatan yang diintegrasikan melalui kegiatan bermakna
|
Pelajaran menekankan perkembangan keterampilan secara terpisah melalui
ingatan. Perkembangan kognitif anak dilihat sebagai terkotak-kotak
dalambidang pelajaran, dan jadwal disusun untuk setiap pelajaran itu
|
|
Perkembangan fisik
|
Mengembangkan otot besar melalui berlari, melompat, melakukan kegiatan di
luar rumah dan direncanakan setiap hari
|
Peluang untuk mengembangkan otot besar terbatas karena belajar terfokus
di dalam ruangan
|
Mengembangkan otot kecil melalui melukis, menggunting, dll
|
Kegiatan otot kecil terbatas pada menulis dengan pensil, mewarnai bentuk
yang sudah digambar sebelumnya, dll
|
|
Perkembangan astetika dan motivasi
|
Mengekspresikan diri dengan seni dan musik difasilitasi oleh alat seni
|
Seni terdiri dari mewarnai sesuai contoh, menyanyi mengikuti arahan guru
|
Keingintahuan untuk memahami dunia digunakan untuk memotivasi anak untuk
terlibat dalam belajar
|
Anak diwajibkan berpartisipasi, untuk memperoleh hadiah atau untuk
menghindari hukuman
|
Namun
semakin berkembangnya zaman juga menuntut perubahan praktik yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan prasekolah, namun tetap disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak sehingga menghasilkan perilaku yang diinginkan serta menjadi
persiapan yang matang untuk anak masuk ke kelas satu.
1.3 ALAT/BAHAN
- Kamera
- Notes
- Pulpen
1.4
ANALISIS DATA
Data
diperoleh melalui kegiatan observasi langsung di lembaga pendidikan prasekolah
yang telah ditentukan. Data yang telah diperoleh akan diolah sesuai dengan
teori pendidikan anak prasekolah.
1.5 SAMPEL PENELITIAN DAN LOKASI PENGAMBILAN DATA
Sampel
: Siswa dan guru kelas TK-A dan TK-B di TK Bina Kusuma
Lokasi
: TK Bina Kusuma Jl. Karya Wisata No. 20,22,24,
Sumatera Utara
1.6 JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No.
|
URAIAN
|
MAR
|
APR
|
MEI
|
JUN
|
|||||||||
1
|
Diskusi Pemilihan Topik
|
|||||||||||||
2
|
Diskusi Pemilihan Judul dan
Teori
|
|||||||||||||
3
|
Observasi
|
|||||||||||||
4
|
Pengolahan Data
|
|||||||||||||
5
|
Diskusi dengan Dosen
|
|||||||||||||
6
|
Diskusi Kelompok
|
|||||||||||||
7
|
Pembuatan Poster
|
|||||||||||||
8
|
Posting Blog
|
BAB 2 : PELAKSANAAN
2.1 SISTEMATIS PELAKSANAAN PENELITIAN
22 Maret
2012 : Diskusi Pemilihan Topik
27 Maret 2012
: Diskusi Pemilihan Judul dan Teori
12 Mei 2012
: Observasi
17 Mei 2012
: Pengolahan Data
25 Mei 2012
: Diskusi dengan Dosen
25 Mei 2012
: Diskusi Kelompok
27 Mei 2012
: Pembuatan Poster
8 Juni 2012
: Posting Blog
BAB 3 : LAPORAN DAN
EVALUASI DATA
3.1 LAPORAN
1. Jadwal Kegiatan
(Sabtu, 12 Mei 2012)
08.00 –
08.30 : Bel berbunyi, berbaris, berolahraga, permainan, menyanyi
dan menari bersama
08.30 –
09.15 : Sesi kelas pertama
09.15 –
09.30 : Istirahat, bermain bersama di luar kelas, cuci tangan dan
berdoa bersama sebelum
makan
09.30 –
10.00 : Makan bersama di dalam kelas masing-masing
10.00 –
11.00 : Sesi kelas kedua, pulang
2. Sistematika
Observasi
- Kelompok tiba di TK Bina Kusuma pada pukul 07.55. Anak-anak sedang bersiap di ruang tengah sekolah
- Pukul 08.00 anak-anak berbaris membentuk lingkaran di ruang tengah dan berolahraga kecil, menyanyi dan menari bersama yang diarahkan langsung oleh guru-guru yang berdiri di tengah lingkaran
- Pukul 08.30 anak-anak masuk ke kelasnya masing-masing. Kelompok masuk ke kelas TK-A.
- Kelas berkapasitas 16
orang, namun yang hadir hanya 12 orang pada Sabtu, 12 Mei 2012. Kelas dipimpin
oleh dua orang guru, Miss Yati dan Miss Yesi. Kelas berukuran kurang lebih 3 x
3 m dengan dua meja besar di kedua sisinya, masing-masing meja diisi oleh 8 orang
anak yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Dinding kelas diisi dengan
hasil karya siswa dan beberapa gambar sebagai pembantu materi pelajaran.
- Anak-anak masuk kelas,
duduk di kursinya, lalu berdoa yang dipimpin oleh Miss Yati dan Miss Yesi. Doa
dilakukan dengan nyanyian dalam bahasa Inggris. Kelompok memperkenalkan diri,
anak-anak maju bersalaman dan memperkenalkan diri kepada kelompok
- Miss Yati meminta
anak-anak mengeluarkan pr dan mengumpulkannya kepada Miss Yesi.
- (1) Anak-anak mengeja
alphabet dalam bahasa inggris menggunakan gambar yang ditempel di papan tulis
dan dibimbing oleh Miss Yati. (2) Anak-anak menghitung angka 1-30 dalam dua
bahasa, Indonesia dan Inggris dan
dibimbing oleh Miss Yati. (3) Anak-anak dipanggil satu-satu ke depan untuk
menulis satu kata yang diarahkan Miss Yati, kecuali beberapa anak yang memiliki
kekurangan
- Beberapa anak yang mendapat perhatian khusus
dari guru adalah :
(1) A: belum mampu berbicara dengan jelas padahal usianya sudah 5 tahun, belum bisa baca tulis, tidak bisa memfokuskan perhatian
(2) K: menggunakan alat bantu pendengaran, guru harus menggunakan bahasa isyarat untuk memberi instruksi, cepat menangkap pelajaran
(3) Ke : terlalu sering melamun, sering memandang dirinya sebagai orang dewasa
(4) As : unggul dalam audio, saat belajar ia tidak melihat gurunya sedang menerangkan di depan tetapi ketika diberikan pertanyaan terkait ia mampu menjawab dengan tepat
(1) A: belum mampu berbicara dengan jelas padahal usianya sudah 5 tahun, belum bisa baca tulis, tidak bisa memfokuskan perhatian
(2) K: menggunakan alat bantu pendengaran, guru harus menggunakan bahasa isyarat untuk memberi instruksi, cepat menangkap pelajaran
(3) Ke : terlalu sering melamun, sering memandang dirinya sebagai orang dewasa
(4) As : unggul dalam audio, saat belajar ia tidak melihat gurunya sedang menerangkan di depan tetapi ketika diberikan pertanyaan terkait ia mampu menjawab dengan tepat
- Pukul 09.15 anak-anak selesai sesi kelas pertama. Anak-anak diizinkan bermain di ruang tengah sekolah hingga pukul 09.30. Sebelum masuk kelas, anak-anak dibagi ke dalam dua barisan untuk mencuci tangan. Setelah seluruh anak mencuci tangan, anak-anak berbaris di depan kelasnya masing-masing dan berdoa serta menyanyi bersama.
- Pukul 09.30 anak-anak masuk ke kelas masing-masing dan makan bersama, kelompok menunggu di luar agar kegiatan makan bersama tidak terganggu
- Pukul 10.00, anak-anak masuk ke kelas masing-masing. Kelompok masuk ke kelas TK B.
- Kelas berkapasitas 32 orang, namun yang hadir
hanya 22 orang pada Sabtu, 12 Mei 2012. Kelas dipimpin oleh tiga orang guru,
Miss Mira, Miss Rin, dan Miss Evi. Kelas berukuran kurang lebih 3,5 x 4,5 m
dengan 4 meja besar di kedua sisinya,
masing-masing meja diisi oleh 8 orang anak. Dinding kelas diisi dengan hasil
karya siswa dan beberapa gambar sebagai pembantu materi pelajaran.
- Anak-anak sudah duduk rapi dikelas setelah
makan bersama. (1) Miss Evi membagikan buku prakarya. Miss Evi meminta mereka
menggunting kertas yang sudah berpola dan menempelkannya di buku prakarya
sesuai contoh gambar yang tertera. (2) Setelah seluruh siswa selesai
mengerjakan prakarya, anak-anak dibimbing oleh Miss Evi untuk menghafalkan
Pancasila beserta simbolnya. Anak-anak sudah terlihat lancar dalam menghafal.
(3) Miss Evi memanggil beberapa anak untuk berlomba di depan kelas secara
bergiliran hingga seluruh anak berkesempatan ikut andil dalam lomba. Miss Evi
memberikan karton berbentuk rumah yang sisi-sisinya berlubang yang nantinya
akan dimasukkan tali sesuai dengan pola yang sudah ada.
- Anak-anak banyak diminta menyanyikan nyanyian
yang telah diajarkan sebelumnya dan dibimbing oleh Miss Rin dan Miss Mira.
-
Beberapa anak yang mendapat perhatian khusus
dari guru adalah :
-
(1) I : sulit menangkap pelajaran dan sulit
berkonsentrasi
- (2) A : memiliki mistrust yang tinggi, sulit beradaptasi dengan orang baru
dan hanya percaya kepada gurunya saja
- (3) Ay : selesai paling dahulu ketika diminta
mengerjakan prakarya ; pada saat lomba ketika anak-anak memulai rajutan
tali dari puncak rumah, ia memulai dari sisi bawah rumah
- (4) F : mudah stress ketika tidak mampu
menyelesaikan suatu tugas, ia akan menendang kursinya dan menjambak rambutnya
- Pukul 11.00, anak-anak pulang. Jika belum dijemput orang tuanya, anak tidak diizinkan keluar kelas. Selagi menunggu orang tuanya, anak-anak diizinkan menghabiskan bekal makanan atau bermain.
- H dan A bermain mobil-mobilan, satu mobil
dimainkan bersama. N hanya menonton permainan mereka, namun ikut memberi arahan
terhadap kecepatan dan arah mobil melaju
- F, A, S, P mengisi waktu luangnya dengan
menggambar. Mereka saling mencontoh gambar temannya namun tetap menggambar di
bukunya sendiri
3.2 EVALUASI
- Kegiatan prasekolah menurut dasar kurikulum Froebel :
- Gift : objek yang dapat dipegang dan digunakan anak
sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang bentuk, ukuran,
warna, dan menghitung. Anak-anak di TK Bina Kusuma tidak menggunakan objek
langsung. Anak-anak menggunakan gambar atau poster yang berisi gambar-gambar
angka atau huruf untuk dipelajari melalui bimbingan guru.
- Occupation : materi untuk mengembangkan berbagai
keterampilan, seperti menjahit sesuai pola, membuat bentuk mengikuti pola,
menggunting, menggambar, menempel dan melipat kertas, dll). Anak-anak di TK
Bina Kusuma sudah memenuhi dasar kurikulum ini. Anak-anak menggunting,
menggambar, menempel, dan melipat kertas.
- Nyanyian : Anak-anak di TK Bina Kusuma menggunakan
nyanyian di dalam kelas dan doa yang disusun sebagai nyanyian. Kebanyakan
nyanyian yang digunakan dalam bahasa inggris.
- Kegiatan prasekolah dilihat dari pemenuhan perkembangan fisik, kognitif, dan sosioemosional.
- Fisik : Anak-anak di TK Bina Kusuma berolahraga kecil dan
menari dahulu sebelum masuk ke kelas untuk sesi pertama. Selain itu, pada saat
istirahat, anak diizinkan untuk bebas berlari, melompat, dan bermain yang
melibatkan aktivitas fisik bersama dengan teman-teman lainnya
- Kognitif : Anak-anak di TK Bina Kusuma melatih kognisi
melalui hafalan huruf dan angka dengan bahasa Inggris. Mereka juga
menyelesaikan kegiatan prakarya dimana membutuhkan kemampuan memori yang kuat
untuk mengingat dan mencocokkan hasil prakarya mereka dengan contoh, dll
- Sosioemosional : Anak-anak di TK Bina Kusuma melatih
perkembangan sosioemosional melalui kegiatan bermain dengan teman-temannya.
Mereka dilatih untuk berinteraksi dan menyesuaikan emosi mereka di lingkungan
kelas
- Sedangkan menurut isu praktik yang cocok yang dikeluarkan NAEYC, kebanyakan praktik yang ada termasuk ke dalam praktik yang tidak cocok. Menurut kelompok, terdapat perbedaan pandangan mengenai praktik yang cocok-tidak cocok dengan alas an tahun penelitian dimana penelitian ini dilakukan tahun 1986. Seiring perkembangan zaman, tentunya akan ada perubahan pandangan mengenai praktik yang cocok-tidak cocok, seperti kebutuhan untuk belajar bilingual yang kini merupakan isu penting di masa prasekolah tentu akan menjadi praktik yang sangat tidak cocok di tahun 1986.
3.3 TESTIMONI
- Laili Isrami (11-020)
Menurut saya, tugas proyek mini adalah hal yang baru dan merupakan tugas
yangmenyenangkan karena anak-anak
sebagai sampel penelitian lucu dan menerima kelompok kami dengan baik
- Haifa Chairunnisa (11-050)
Menurut saya, tugas proyek mini cukup membantu saya dalam mengaplikasikan
teori yang telah pelajari sebelumnya. Bagi saya dan kelompok, penelitian ini
sangat menyenangkan karena siswa dan murid cukup kooperatif selama observasi
berlangsung
- Ratri P.S. (11-098)
Menurut saya, tugas proyek mini ini merupakan hal yang baru dan cukup
menantang dan cukup menyenangkan. Dan dengan adanya tugas proyek mini ini saya
menjadi lebih mengerti mengenai teori yang telah dipelajari dan yang
berhubungan langsung dengan tugas mini proyek ini.
3.4 POSTER
3.5 LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Patmonodewo, DR. Soemiarti. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta dan Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
Papalia, Diane E., Olds Sally Wendkos, Feldman Duskin Ruth. 2008. Human Development Edisi 10 Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika
Santrock, John W.. 2002. Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup,
Edisi 5, Jilid 1,University of Texas at Dallas. Jakarta : Erlangga
Hurlock, Elizabeth B.. 1980. Developmental Psychology : A Life-Span Approach,
Fifth Edition.Jakarta : Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar